16.9.12

Bahana, April 2010

Hari ini entah kenapa saya menemui sejumlah artikel yang pernah saya tulis pada masa kuliah dulu. Dan salah satu yang pertama dan "menyentuh" adalah kesaksian saya di Majalah Rohani Bahana dengan memakai nama Raka Tantra Pamungkas hehe :)
Note: Sempat ketawa juga baca artikel ini lagi, masih penulis awal dan awam alias amatiran.


Berikut artikel lengkapnya

PRAHA: Kota yang (Baru Saja) Bebas itu Sangat Indah

Dobrý den, jak se máte? (dibaca: Halo, apa kabar?) Itu adalah sapaan yang biasa diberikan oleh orang Ceko. Praha adalah ibukota Republik Ceko. Saya dapat belajar di Praha karena berkat Tuhan yang melimpah. Ini semua anugerah-Nya. Awalnya saya mengikuti seleksi untuk Exchange Student ke Metropolitan University Prague (MUP) di Republik Ceko. Sebenarnya, program ini adalah kerjasama antara jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN “Veteran” Yogyakarta dengan KBRI Praha dan MUP. Puji Tuhan, saya merupakan satu-satunya mahasiswa yang terpilih mengikuti program ini. Di sini saya mengambil kuliah semester 6, jurusan International Relations and European Studies.

Ada Apa Dengan Ceko
Sebelum berangkat kekhawatiran dan pertanyaan muncul dalam benak. Terbesit pertanyaan “Bagaimana kehidupan saya di sana nanti?”, terutama untuk kehidupan rohani dan hubungan pribadi saya bersama Yesus Kristus. Republik Ceko adalah bekas negara Uni Soviet dan pada tahun 1993 mengalami perpisahan secara damai dengan Slovakia melalui Velvet Revolution. Jadi perlu sedikit diperhatikan bahwa sekarang sudah tidak ada lagi negara Cekoslovakia. Mayoritas penduduknya adalah atheis akibat dari pengaruh komunis pada masa lalu. Meskipun demikian, bangunan megah gereja Katolik masih berdiri kokoh di seluruh Praha dan Ceko. Sayangnya, sebagian besar dari gereja tersebut sudah tidak berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan untuk tujuan wisata. Republik Ceko sendiri terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu Bohemia, Moravia dan Silesia. Masyarakat Moravia di sebelah tenggara dan selatan, terkenal lebih ramah, tradisional dan taat beribadah dibandingkan dengan Bohemia, di mana Praha termasuk di dalamnya.

Tidak hanya teman dari Ceko saja yang saya kenal di sini. Justru teman-teman program Erasmus dari beberapa negara Eropa, yang saya kenal dengan lebih dekat. Satu sisi menyenangkan mempunyai teman baru dengan kebiasaan dan budaya yang unik. Akan tetapi, ini juga merupakan tantangan besar bagi saya. Mereka bersahabat dengan cara mereka dan saya harus menghormatinya. Mereka sangat suka nongkrong di bar atau Hozpoda (warung makan khas Ceko), untuk berbincang satu sama lain pada malam hari (biasanya mulai jam 22.00 sampai pagi) dengan ditemani oleh bir! Masyarakat Ceko adalah salah satu produsen dan konsumen terbesar di Eropa untuk minuman beralkohol. Bir yang terkenal di sini adalah Pilsner Urquell atau Gambrinus, dan daerah Moravia merupakan penghasil wine yang sangat terkenal.


Rohlik, Kobliha, dan Goulash
Awalnya takut untuk terus bergaul. Akan tetapi, saya tidak bisa menyangkal bahwa saya butuh teman. Jadi yang saya lakukan adalah bergaul dengan batas-batas tertentu, seperti tidak lebih dari jam 12 malam atau tidak minum bir sampai mabuk. Pada masa Winter di bulan Januari dan Februari, bagi saya cukup logis untuk meminum bir atau wine sebagai penghangat, karena suhu di sini selalu minus setiap malam. Saya setuju bahwa suatu hal yang bodoh jika meminum alkohol di Indonesia, yang udaranya panas dengan suhu sekitar 30-32 derajat Celcius. Sampai saat ini, teman-teman saya dari Eropa sangat memahami perbedaan budaya yang terjadi di antara kami. Teman saya yang berasal dari Asia di sini hanyalah dari Taiwan, Turki dan warga keturunan Vietnam.

Selain terkenal dengan bir-nya, Ceko juga cukup terkenal dengan beberapa makanan khasnya, seperti Goulash, Kobliha dan Rohlik. Pertama kali memakannya, saya rasa mual dan aneh. Alasannya karena Goulash dibuat seperti sup berlemak mirip gulai dengan minyak yang sangat banyak, rasa daging babi yang khas, dan bumbunya begitu pekat. Kobliha adalah roti biasa (sepeti donat) yang di dalamnya diisi dengan buah blueberry segar yang rasanya sedikit asam. Sedangkan, Rohlik merupakan makanan pokok bagi warga Ceko yang sebenarnya adalah roti plain biasa dengan harga sekitar 1 Crown (Rp. 500,-), makanan pokok lainnya adalah Dumplings.

Dumplings serupa dengan Rohlik yang terbuat dari kentang dan tepung, cara memasak dumplings yaitu dengan dikukus. Semua makanan itu aneh saat pertama mencicipinya. Akan tetapi, sekarang hamper setiap hari saya memakan Rohlik untuk sarapan, beberapa Kobliha untuk makan siang di kampus dan kadang Goulash di malam hari. Uenak tuenan! Mantap! Hahaha……

Praha dan Peninggalan Sejarah
Praha memang terkenal sebagai kota yang cantik di seluruh dunia, ditambah lagi dengan transportasi yang sangat baik, seperti bus, tram dan metro. Tujuan wisata yang cukup terkenal di kota Praha adalah Prague Castle Area, Charles Bridge yang terkenal dengan patung Yesus di atas kayu salibnya, Old Town Square (memiliki Astronomical Watch yang ada di Balai Kota), Lesser Town, Jewish Quarter, Vaclavske Namesti dan Narodni Muzeum. Semuanya luar biasa indah. Beberapa bangunan terkenal juga ada di Praha, antara lain adalah Jembatan Charles atau Karluvmost dalam bahasa setempat dan Menara Televisi Žižkov.


Oleh-oleh khas Ceko yang terkenal, antara lain Bohemian crystal, batu Granite, anggur Moravia, batu Amber dari Ostrava dan beberapa suvenir lainnya. Selain Praha, kota-kota di luarnya juga tidak kalah cantik. Sampai saat ini saya sudah pernah mengunjungi Pardubice, Ceske Budejovice, Benatky, Ostrava, Boretice dan Slavkov. Saya sangat merekomendasikan kota Pardubice dan Ceske Budejovice, karena kota ini mempunyai kastil nan megah dan indah bak di negeri dongeng.

Menara Televisi Žižkov merupakan pusat perhatian di Praha, ibukota Ceko. Menara ini dibangun antara 1985 dan 1992. Menara yang menjulang di angkasa kota Praha ini berada di distrik Zizkov, yang merupakan asal mula nama menara itu. Menara ini digunakan sebagai observatorium meteorologi. Pada tahun 2000, seorang seniman Ceko David Černý membuat pahatan-pahatan bayi yang sedang merangkak naik dan turun, kemudian dipasang di pilar-pilar menaranya. Terlihat sangat unik.

Pardubice adalah kota yang terletak di sebelah utara Ceko, 65 mil sebelah timur Praha. Di sana berdiri istana Pardubice yang sudah di renovasi. Tahukah Anda permainan unik dan asyik di Pardubice? Hoki es adalah permainan yang digemari di sana. Hoki ada di Pardubice sejak awal abad ke-20. HC Pardubice adalah klub Hoki terkenal di sana. Heem...sebut saja Josef Paleček, Vladimír Martinec merupakan nama-nama pemain terbaik di klub Hoki.

Ceske Budejovice terletak di sebelah selatan Ceko. Ceske budejovice adalah kota terbesar di daerah Bohemia Selatan. Di sinilah pusat komersial politik serta ibukota dari daerah dan pusat Keuskupan Katolik Roma. Kota tua ini mempertahankan arsitektur menarik dari Gothic, Renaissance, Baroque di periode abad ke-19. Ini termasuk gedung-gedung di sekitar alun-alun kota besar, balai kota tua dengan mural, perunggu gargoyle, dan kota menara “Cerna vez” ( “Black Tower”). Bangunan bersejarah di České Budějovice adalah Dominika biara dengan gereja Gothic Presentasi Piaristic Perawan Maria di alun-alun dan Kastil Hluboka nad Vltavou.

Pastor John Waldrop
Walaupun berada di negara dengan mayoritas penduduk Atheis, saya bersyukur karena masih ada gereja internasional berbahasa Inggris. Saat ini, saya beribadah di International Church of Prague dan mengikuti komunitas sel setiap hari Jumat. Di sinilah saya merasa damai sejahtera dan dikuatkan dalam pergumulan hidup sehari-hari, baik masalah kuliah atau pergaulan di Praha. Hal yang mengejutkan bagi saya adalah ketika gembala sidang ICP, Pastor John Waldrop langsung mengirim email kepada saya pada malam hari. Beliau menanyakan pergumulan hidup saya dan apa yang bisa ia bantu serta doakan. Semua ini karena anugerah Tuhan Yesus. Saya berangkat dengan pegangan satu ayat, yaitu “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3: 23). Tuhan Yesusku memang dahsyat dan ajaib.

Note: Terima kasih untuk Okta yang sudah membantu "bersaksi"

Kedaulatan Rakyat, 7 Juni 2011

Kaget, bingung dan bangga. Itulah perasaan yang muncul ketika seorang teman menelepon saya pagi hari pada tanggal 7 Juni 2011. Seperti biasanya, saya masih menikmati udara pagi di sekitar kompleks, tempat di mana saya menyewa kost yang baru di Surabaya. Katanya, "terima kasih sudah menginspirasi, beritamu telah naik hari ini di Kedaulatan Rakyat sebagai tugas akhir magang saya." Memang beberapa saat sebelumnya dia sempat menelepon dan menanyakan beberapa hal. But I never thought it's such a thing to be posted on national newspaper! Tapi demikianlah yang terjadi.

Dan hari ini, tanpa sengaja saya membacanya ketika mencari data di google. Kira-kira beginilah beritanya. Fun to record! tidak setiap hari terjadi, kan?!?


MAHASISWA BERPRESTASI: Berani Buang Zona Nyaman

Kesuksesan dan prestasi seringkali bersinggungan dengan nilai-nilai daya juang, kerja keras dan prinsip hidup. Jarang ada, orang sukses dan berprestasi karena unsur kebetulan atau dihasilkan melalui jalur kenyamanan. Demikian pula dengan Raka Tantra Dwieqy Pamungkas. Anak muda yang diwisuda januari 2011 lalu, kini telah bekerja sebagai overseas education counselor di AUG Global Network Cabang Surabaya, yang berkantor pusat di Meulbourn, Australia. Karena filosofi hidup yang dipegangnya, Raka saat mahasiswa memperoleh sejumlah keberhasilan. Ia dipercaya sebagai delegasi Indonesia pada International Youth Leadership Conference (IYLC) ke-20 di Praha, ceko, 11-16 Juli lalu. IYLC adalah wadah untuk mengumpulkan pemuda dari seluruh dunia untuk duduk dan diskusi bersama. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh organisasi Civic Concept International ini bertujuan untuk menemukan ide dari pemuda di dunia guna membahas isu dunia terbaru yang mendesak, seperti Human Rights Violation, Nuclear, dll.

Keuletan pemuda kelahiran Balik Papan, 9 agustus 1989 ini juga tercermin dari anugrah “Karya Cendikia,”yang pernah diterimanya dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN), karena tulaisan dalam skripsinya yang berjudaul “The Rasionalist Reasons to The Disparity of Benefits Within Eastern Partnership”. Tentu ini istimewa, karena biasanya mahasiswa S1 membuat skripsi berbahasa Indonesia, tetapi Raka membuat terobosan menulis skripsi dalam bahasa inggris.

“Kesuksesannya” itu tak luput dari motto hidup yang selalu dipegangnya “enjoy this life by doing my best”. Menurut Raka, ada tiga faktor yang mempengaruhi kesuksesannya itu. Pertama, harus menemukan apa tujuan hidup, lalu fokus dengan tujuan itu. Dengan begitu kita tahu kemana harus melangkah, serta lebih mudah mencapai garis finish. Kedua, go beyond your comfort zone. Artinya, harus keluar dari zona nyaman, berani mengembangkan diri. Jika tidak berani mengambil suatu langkah, mana mungkin ada perubahan?Terakhir tentunya adalah campur tangan Tuhan. Bagi Raka, keterlibatannya dalam “International Youth Leadership Conference”(IYLC) di Praha, Ceko, adalah kegiatan yang positif. Bahkan hasil sidang khusus European Parliament di referensikan ke Uni Eropa sebagai bahan pertimbangan. Dengan mengikuti kegiatan ini, Raka dapat memperluas jaringannya hingga hampir ke seluruh pelosok Dunia.

Untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut, proses seleksinya cukup ketat. Penyelenggara menilai prestasi akademik dan non akademik yang dilihat dari profil calon peserta yang dikirim beserta esay singkat tentang sejumlah isu di dunia. Saat itu Raka menulis tentang krisis air di Pulau Alor, NTT. Krisis air yang berkepanjangan ini pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup masyarakatnya, terutama dalam bidang pendidikan. Tidak heran jika NTT beberapa kali meraih peringkat terendah untuk tingkat kelulusan UN seluruh Indonesia. Dengan tulisan yang mampu membawanya ke ajang IYLC itu, Raka juga berharap kepada pemerintah Indonesia bahkan dunia, untuk memperhatikan Indonesia timur, tidak melalui javacentris. Selain mengikuti ajang IYLC, Raka juga mendapatkan kehormatan serta kesempatan yang langka untuk mengikuti program magang di KBRI Ceko.

Ingin seperti Raka? Tinggalkanlah “Zona Nyaman” Sekarang juga!

Note: Many thanks for my dear friend, Hanita Meirawati :D