11.11.13

Kendal menjadi Tujuan Investasi Strategis


Singapura, 5 November 2013 – “Indonesia merupakan negara dengan ekspansi bisnis tercepat di Asia pada tahun ini,” ucap Thian Tai Chew dari Singapore Business Federation (SBF) dalam pidatonya di seminar yang bertajuk Investment Opportunities in Central Java Province, Indonesia. Seminar yang juga didukung penuh oleh KBRI Singapura, BKPM dan KADIN tersebut adalah wujud nyata kerjasama antara SBF, Sembcorp Development Ltd dan PT Jababeka Tbk dalam peningkatan investasi di kawasan Indonesia. “Tidak hanya Batam dan Bintan yang menjadi tujuan investor dari Singapura, Jawa Tengah kali ini juga akan segera menjadi lokasi di mana bisnis dan perekonomian dapat tumbuh dengan pesat.”    

Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan sekitar 6,23% tahun lalu serta didorong oleh investasi dan konsumsi domestik yang sangat positif. Kondisi ini, tentunya, membuat Indonesia menjadi salah satu tujuan investor yang paling menarik. Dan provinsi Jawa Tengah yang berada di sentral pulau Jawa merupakan peluang yang strategis bagi perkembangan industri yang kompetitif, terutama demi efektifitas distribusi. Melihat kesempatan ini, Sembcorp Development dan Jababeka bekerja sama membangun Kendal Industrial Park (KIP) yang merupakan kawasan mega industri terintegrasi seluas 2,700 hektar dengan standar internasional. Posisinya yang terpadu dengan pantai utara Laut Jawa serta kombinasi antara kawasan komersil dan residensi semakin mendorong investasi di berbagai sektor industri.
“Kendal Industrial Park adalah bukti nyata semakin meningkatnya kepercayaan investor-investor Singapura terhadap peluang bisnis di Indonesia,” kata Duta Besar Andri Hadi dalam pidato pembukaannya. Keberhasilan Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan peningkatan berbagai proyek infrastruktur, seperti pembangunan bandara di seluruh Indonesia, merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan investasi demi kemajuan yang terus stabil di masa mendatang. “Kerja sama ekonomi Indonesia – Singapura diharapkan semakin maju seringnya dengan meningkatnya konektivitas kedua negara melalui penerbangan langsung Singapura-Jakarta dan sejumlah kota lain di Indonesia, termasuk Semarang.”

Berlokasi hanya sekitar 21 km dari Semarang, ibukota Jawa Tengah, Kendal merupakan kawasan yang strategis dan mudah dijangkau. “Jumlah tenaga kerja terampil berbagai sektor yang memadai dan upah minimum yang bersaing menjadikan Kendal sangat prospektif untuk ekspansi bisnis. Kendal Industrial Park dibangun untuk menjadi sebuah solusi bagi pertumbuhan industri di Indonesia,” ucap Edmund Lai, Deputy General Manager, dari Sembcorp Development dalam presentasinya dihadapan puluhan investor dan pelaku usaha asing pada seminar tersebut. Diharapkan dengan adanya Kendal Industrial Park ini, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Singapura dapat berkembang dengan lebih pesat.             

Gita Wirjawan: Generasi Muda Indonesia harus Siap Ubah Dunia

Singapura, 9 November 2013 – Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, secara tegas menyatakan bahwa Indonesia dengan segala potensinya harus dapat menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia, baik saat ini maupun di masa mendatang. Hal ini tentunya perlu didorong oleh generasi muda yang produktif, cinta tanah air serta siap menjadi pemimpin.

Pesan tersebut disampaikan dalam Indonesian Student ASEAN Conference yang mengambil lokasi di Ruang Ripta Loka, KBRI Singapura, dengan tema ‘Menggagas Posisi Indonesia sebagai Pemain Utama Kawasan ASEAN’. “Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 sedang terus dipersiapkan untuk menjadi basis produksi, basis konsumsi serta terintegrasi dengan perekonomian dunia. Indonesia yang memegang GDP 1,5% dunia serta satu-satunya anggota ASEAN dalam G20 pastinya akan mengambil peranan yang besar,” kata Gita Wirjawan dalam presentasinya.

Acara yang digagas oleh PPI Singapura dan didukung penuh oleh KBRI Singapura ini dihadiri oleh sekitar 200 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri, seperti di Thailand, Malaysia Filipina dan Singapura. “Tema konferensi ini tentunya menuntut plan of action serta implementasi yang harus didukung oleh semua pihak dengan bahu membahu,” ujar Wakil Duta Besar RI, Ridwan Hassan, dalam pidato pembukaannya. “Oleh karenanya, diplomasi total yang melibatkan generasi muda dan pelajar akan memaksimalkan people-to-people contact sehingga pengaruhnya dapat dirasakan hingga ke akar rumput.”


Pada sesi terakhir konferensi, hadir pula Kepala BNP2TKI, Mohammad Jumhur Hidayat, yang berbagi mengenai sejumlah isu terkait tenaga kerja Indonesia di luar negeri. “Di tengah berbagai kesuksesan tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri, saya rasa masih ada beberapa kebijakan yang perlu terus dibangun. Salah satu kuncinya adalah mendorong komitmen untuk bisa mandiri dan memiliki self protection,” tutupnya dalam konferensi tersebut.